Ufuk timur mulai tampak. Menemani langkahnya menuju tempat pergulatan nasib. Dia mulai mendorong gerobak bakso miliknya, menyusuri jalan, melewati sekolah, perkantoran, rumah-rumah penduduk, pasar, dan lain-lain.
Kini, sudah 4 Km dia berjalan. Tapi tak ada semangkok bakso pun terjual. Pak Waskito merasa lelah, tampak keringat bercucuran dari dahinya. Namun tak bisa dipungkiri, Istri dan anak-anaknya membutuhkan uang sekarang. Dia tetap mendorong dan terus mendorong. Sampai-sampai tak disadari, gerobaknya perlahan-lahan bergeser ke tengah jalan. Sementara dari belakangnya, melaju kencang sebuah mobil, dan kecelakaan itu tidak bisa terelakkan. Tepat hari, jam, dan detik itu, terjadi perubahan besar bagi kehidupan Pak Waskito.
12 jam berlalu, Pak Waskito perlahan-lahan mulai membuka matanya, walaupun rasanya berat. Setelah matanya terbuka, ia melihat istrinya sedang duduk disamping tempat tidurnya, sambil menangis terisak. Pak Waskito bertanya pada sang istri,
“ Aku dimana, bu ? “
“ Bapak sedang di rumah sakit, bapak sempat koma tadi, tapi Alhamdulillah sekarang bapak sudah sadar “ jawab Ibu Waskito
“ Lalu kenapa kau menangis ? “ tanya nya lagi
Suasana Hening, tak ada jawaban. Istri Pak Waskito hanya terdiam dan menunduk.
“ Aku sudah tidak apa-apa, ayo sekarang kita pulang, bu !!! “
Walaupun masih sedikit pusing, Pak Waskito membuka selimut yang menyelimuti tubuhnya dan berusaha bangun. Namun, ia merasa kakinya sulit untuk digerakkan, dan ketika dia melihat apa yang terjadi dengan kakinya, dia sontak kaget .
“ Apa yang terjadi dengan kakiku ? “
“ Kenapa kakiku ? “
“ Bu, kenapa kakiku ? “
“ Pak, sabar, tenanglah !! “ Ibu Waskito berusaha menenangkan.
“ Tidaaaaaaaaaaakkk !!!!! “ ( Sambil menangis, Pak Waskito memukuli kakinya berulang kali )
“ Pak, sudaaahhh .... hentikan pak !! “ pinta Ibu Waskito
( Pak Waskito menghentikan pukulannya dan kembali berbaring di tempat tidurnya, sambil terus menangis )
Kecelakaan itu, menyebabkan Pak Waskito harus kehilangan satu dari kakinya. Luka pada salah satu kakinya sangatlah parah, dan tidak bisa disembuhkan. Sehingga Tim Dokter memutuskan untuk mengambil jalan amputasi.
Setelah kejadian itu, Pak Waskito menjadi seorang pemurung. Ia menyesali apa yang telah terjadi. Sampai suatu hari, ketika ia sedang melihat sebuah acara di salah satu stasiun TV, ia kagum dengan orang yang sama sepertinya, tapi dia tidak mudah mengeluh dan bisa melakukan banyak hal. Kini ia sadar, bahwa diam itu tidak menyelesaikan semua masalah. Ia harus bangkit dari keterpurukan yang ia alami. Toh dia masih punya satu kaki untuk berjalan dan beraktivitas, walaupun harus dengan bantuan tongkat. Dan satu hal yang bisa membuat ia bangkit, yakni ia mempunyai motivasi yang kuat dari dalam dirinya. Ia yakin bahwa, hidup itu tidak untuk direnungkan dan disesali, tapi untuk dijalani. Allah SWT masih memberi kesempatan padanya untuk hidup, dan ia harus memanfaatkan hidupnya dengan sebaik-baiknya.
Suatu hari, Pak Waskito sedang duduk di kursi teras rumahnya, sambil memandangi jalan aspal di depannya. Ketika itu, seseorang lewat didepannya sambil bersepeda. Spontan Pak Waskito berkata “ Aku akan bersepeda ... Ya !! Aku akan bersepeda “. Setelah itu, ia bangkit dari tempat duduknya, mengambil sepeda di belakang rumahnya, dan mulai mencoba mengendarainnya. Tetangga sekitar yang melihat kelakuannya hanya mencibir dan mencemooh. Tapi itu bukan halangan bagi Pak Waskito untuk bisa bersepeda lagi.
Seminggu berlalu, ketika salah satu tetangga Pak Waskito yang bernama Ibu Tiong sedang menyapu pekarangan rumahnya, ia terkejut melihat Pak Waskito dengan ramah menyapa sambil mengendarai sepedannya. Ibu Tiong hanya bisa bertanya dalam hati “ Bagaimana bisa ?? “.
Tak puas hanya dengan bersepeda, Pak Waskito juga mulai mencoba salah satu olahraga yang mustahil dilakukan oleh seorang Tuna Daksa, yakni panjat tebing. Dengan tekad yang kuat, Pak Waskito bisa melakukan hal itu, walaupun memang membutuhkan waktu yang cukup lama. Baginya itu bukan merupakan hal yang sulit, walaupun ia hanya punya satu kaki, namun ia tetap manusia dan sama seperti manusia biasa. Manusia normal bisa melakukan hal itu, jadi tidak ada hal yang tidak mungkin ketika Pak Waskito juga bisa melakukan hal tersebut.
Banyak orang-orang yang kagum dengan semangat, dan keberanian Pak Waskito. Salah satunya adalah Pak Wibowo, yang telah merekrut Pak Waskito untuk ikut bergabung dalam sebuah organisasi perkumpulan orang-orang Tuna Daksa yang mempunyai bakat-bakat tertentu dibidang tertentu pula. Dalam organisasi ini, para Tuna Daksa dapat mengembangkan potensi / bakat yang dimiliki.
Setelah cukup lama bergabung dengan organisasi ini, kemampuan panjat tebing Pak Waskito semakin baik. Pada Bulan Februari 2009 yang lalu, atas nama organisasi ini, dan pribadi, serta Negara Indonesia, Pak Waskito mengikuti sekaligus menjadi wakil untuk perlombaan panjat tebing di Korea Selatan. Pak Waskito mendapatkan medali emas sebagai pemanjat tebing tercepat dan mengalahkan para peserta dengan fisik normal dari berbagai negara. Sungguh prestasi yang luar biasa mengagumkan dan membanggakan.
Selain itu, Pak Waskito juga mengharumkan nama Indonesia dengan menjadi Tuna Daksa pertama yang berhasil mengibarkan bendera Merah Putih di puncak Gunung Elbrus di Rusia. Bersama teman-temannya, dengan keberanian tinggi, dan persiapan yang matang, Pak Waskito dan teman-temannya berhasil menaklukkan gunung tersebut. Dan pertengahan Tahun 2012 nanti, Pak Waskito dan teman-temannya juga akan kembali mendaki Gunung Kilimanjaro di Afrika.
Setelah berhasil mengharumkan nama Indonesia, Pak Waskito mendapat hadiah yang luar biasa membanggakan baginya. Ia memperoleh berbagai macam penghargaan dan Ia juga mendapat kesempatan berbincang-bincang lewat telefon dengan Bapak Presiden Republik Indonesia yakni Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, yang isinya bahwa Bapak Presiden memberikan ucapan selamat atas kegigihan dan keberanian Pak Waskito dalam prestasi yang ia dapatkan, yang juga telah mengharumkan nama Indonesia. Bapak Presiden memberikan motivasi untuk terus bisa dan bersemangat dalam melakukan berbagai hal. Selain itu, Bapak Presiden mengaku bangga terhadap Pak Waskito, atas kekurangan yang Pak Waskito miliki tapi bisa memberikan kelebihan yang membanggakan.
Semenjak saat itu, Pak Waskito menjadi lebih bersemangat dalam beraktivitas, karena dibalik kekurangannya ada sejuta kelebihan yang bermanfaat bagi orang lain, dan dia akan terus memberikan manfaat bagi sekitarnya, serta menyumbangkan hal-hal lain yang membanggakan bagi negara Indonesia sampai akhir hayatnya.
___SELESAI___
cerpen ini diambil dari kisah nyata dengan sedikit perubahan , sebenarnya tujuan pembuatan cerpen ini adalah untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia saya , namun untuk sekedar sharing , maka saya post di blog ini :)
0 komentar:
Posting Komentar